Sinrilik termasuk jenis sastra lisan yang masih hidup di masyarakat Makassar. Sinrilik biasanya menceritakan tentang perjalanan sejarah, petuah dan kisah tokoh-tokoh penting yang masih hidup dalam masyarakat. Pembacaan syair (puisi) biasanya dilakukan sambil diiringi oleh kesok-kesok (rebab) dengan irama tertentu yang spesifik.
Kesok-Kesok, instrumen gesek berdawai dua. Alat penggeseknya terbuat dari bulu kuda. Cara menggeseknya ialah dengan menegakkan kesok-kesok tersebut, lalu digesek.
0 komentar:
Posting Komentar